Hati yang lembut

kelembutan tidak pernah berbicara tentang lelaki atau perempuan. kelembutan hanya berbicara tentang manusia, tentang hatinya.

bukankah rasul adalah manusia yang paling lembut, seandainya beliau berlaku keras, tentulah semuanya menjauh.

bukankah Allah Tuhan kita maha lembut..

pernahkah engkau bertanya mengapa seseorang itu begitu lembut, apa     yang terjadi kepadanya sehingga ia begitu??

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tujuan

Gambar
http://www.klcbs..net J ika kita ikuti standar pemerintah tentang berapa lama minimal harus belajar di sekolah maka tentu selama 9 tahun kita harus menghabiskan waktu hanya untuk belajar, dan sebagian juga banyak yang menghabiskan waktu di sekolah hingga 12, 16 tahun, dan bahkan ada yang lebih lama dari itu. Tujuannya untuk apa? Untuk bekerja! Semakin tinggi pendidikan yang ditempuh diharapkan akan semakin prestisius pekerjaan yang di dapatkan. Untuk apa bekerja? Untuk cari makan. “Hidup untuk makan” itulah filosofi yang ditentang oleh Socrates. Filosofi tersebut telah mempengaruhi sebagian besar manusia. Sehingga dalam perjalan waktu– mulai dari pagi dan bahkan ada sampai pagi lagi, manusia mutlak hanya menghabiskannya untuk mencari makan termasuk juga untuk memuaskan nafsu sexual raga, dan ketika lelah “tidur”.  Setelah Adam dan Hawa dilempar dari surga, habil dibunuh oleh qabil, daratan ditenggelamkan oleh banjir masa Nabi Nuh, negeri dibalikk...
Baca selengkapnya

Kenangan Januari

Gambar
http://mandarsy.blogspot.co..id aku membiarkanmu di sana, menanti tanpa janji, tidak pasti aku membiarkanmu di sana, hujan turun, bumi basah, kau basah januari itu, kau kenang, rasa lelah tak ada aku, hanya hujan, dan kenangan menunggu untukku, penantian dan hujan melelahkan waktu berakhir wangi terbang ke udara kelopak terbenam ke tanah dan karena cinta, di sana, kau belum lupa masih menunggu Pekanbaru, 26 Desember 2016
Baca selengkapnya

Ia Masih di Sana

Gambar
https://ibnujafar86..wordpress.com Ia masih di sana, di antara bunga-bunga di taman itu hujan jatuh, matahari membakar masih tak ada untuknya tempat berteduh Ia masih di sana, di antara bunga-bunga di taman itu tangkai merapuh,   kembang me-layu masih tak ada untuknya pemetik itu Ia masih di sana, di antara bunga-bunga di taman itu wangi tertarik ke angkasa, kelopak terarik ke bumi masih tak ada untuknya penyatu itu berharap pada cinta, cemas pada waktu ia masih di sana, di antara bunga-bunga di taman itu menerima, di ikhlaskan takdir penentunya Pekanbaru, 27 Desember 2017
Baca selengkapnya