Postingan

Mempercayai Harapan

Gambar
Piqurs.blogspot.com Runtuh dan bangunnya sebuah peradaban tergantung dirimu, wahai pemuda. Di saat orang yang ingin meruntuhkan sebuah peradaban menemui jalan buntu untuk mencabut pondasi rumah peradaban, mereka putus asa hingga akhirnya merekapun menemukan jalan lain untuk mewujudkan apa yang mereka cita-citakan itu. Mereka mulai sadar, demi mencapai tujuan itu tidak perlu langsung mencabut akarnya, karena tindakkan seperti itu terlalu kentara sehingga mudah mendapatkan badai perlawanan yang sulit untuk dikalahkan. Oleh karena itu ada satu jalan yang tidak kelihatan seperti tangan yang tak tampak, dengan tangan itu merekapun bisa mencapai tujuan tanpa hambatan, tanpa perlawanan yang berarti. Jalan itu adalah dirimu, wahai pemuda. Hanya melaluimu sebuah rumah peradaban dapat dihancurkan. Mereka tahu, kalian adalah pilar peradaban, panjang-pendek sebuah perada-ban tergantung kalian. Dengan merusak, menghancurkan kalian maka sebuah bangunan akan runtuh, yang tert...

Menghormati Sebuah Keberanian

Gambar
http://aricha1.blogspot.co.id Sekarang dengan perasaan bangga marilah kita sambut seorang pemuda yang berbeda dari pemuda lain pada umumnya. Saya telah mendengar dan membaca bahwa melihat kondisi daerah dan masyarakat Riau dari masa ke masa hingga saat ini, yang memiliki banyak persoalan di berbagai bidang kehidupan, diantaranya politik, ekonomi, sosial, dan hukum, bung Al Fajri memutuskan untuk ikut sebagai peserta dalam dinamika kontestasi politik pemilihan gubernur provinsi Riau. Anda menerima panggilan hati kecil itu, bung Al Fajri, bukan karena anda tidak menghor-mati kaum tua, kami tahu itu, tetapi karena cinta anda yang mendalam, keinginan kuat untuk mengabdi kepada Riau dan rakyatnya, sebagai bentuk balas jasa karena anda telah dibesarkan oleh mereka. Dan juga bukan karena anda tahu, tidak mudah menjadi peserta dalam dinamika kontestasi proses untuk mendapatkan pemimpin Riau masa depan, sebab sampai saat ini anda masih berdiri di sana, belum beranjak dar...

Musuh Dalam Selimut

Gambar
Siapakah musuh kita? Bila pertanyaan ini dilemparkan kepada rakyat Indonesia saat terjajah maka tentu tanpa keraguan serentak mereka berkata: Portugis, Belanda, Inggris ataupun Jepang. Jawaban ini tidaklah salah sebab kenyataannya memang mereka adalah negara yang telah menjajah bangsa kita. Tidak seperti sebelumnya saat kedatangan bangsa asing tidaklah mengambil kekuasaan dari tangan bangsa kita. Mereka datang hanya untuk berdagang sekaligus menyebarkan paham keagamaannya, seperti Hindu, Budha maupun Islam, mereka tidak datang untuk berebut kekuasaan politik atas tanah dan rakyat bangsa kita, semua tetap dipegang oleh anak bangsa kita sendiri. Paling jauh mereka hanya melakukan hubungan perkawinan antara darah bangsa mereka dengan darah bangsa kita, itupun juga terkait dengan penyebaran paham keagamaan. Kedatangan mereka sama sekali berbeda dengan kedatangan bangsa-bangsa Eropa atau Jepang, dimana bukan hanya untuk menyebarkan suatu paham keagamaan, atau paham lainnya, lebih da...

Masyarakat Barat Bukan Bangsa Barbar, Benarkah?

Gambar
Siapa bangsa yang berani mengaku beradab dibanding bangsa-bangsa lainnya? Barat! Bangsa baratlah yang mengaku dirinya sebagai bangsa beradab. Sebaliknya, bangsa-bangsa di luar barat mereka menyebutnya sebagai bangsa barbar, pendeknya, bangsa yang tidak beradab. Kesimpulan ini berurat berakar pada peradaban Yunani kuno. Masyarakat Yunani, ketika mempertentangkan dirinya dengan bangsa asing dengan sebutan bangsa beradab dan bangsa barbar tentu bukan tanpa alasan, alasan yang membuat mereka menganggap bahwa apa yang mereka katakan tentang bangsanya yang beradab atau tentang bangsa di luarnya barbar ialah perkataan yang benar karena memiliki dasar untuk pembenaran tersebut.  Ada dua alasan kenapa bangsa Yunani Kuno mempertentangkan dirinya dengan bangsa lain dalam sebutan beradab dan barbar (barbaros), dua alasan tersebut saling terkait satu sama lain dan bersumber dari satu hal yaitu politik atau sistem pemerintahan. Pertama, dalam rumusan negatif, bangsa Yunani tidaklah d...

Hanyalah Seruling

Gambar
aku hanyalah seruling dan kau adalah nafas yang ditiupkan ke dalamnya, melaluiku kau perdengarkan melodia merdu tanpamu aku hanyalah buluh di jurang, kau mengangkatku dari tempat rendah-menaikkanku, memberiku makna baru kemana-mana kau bawa serta diriku, tak pernah kau tinggal kau perlakukan aku sedemikian penting hingga retak hatiku karena keriangan membuatku takut bila nanti engkau pergi jangan biarkan seruling ini hingga lupa diri, lupa kepadamu dirinya dulu adalah buluh yang kau ubah dan menjadi seruling dan biarkanlah ia mengikuti, dan mengabdi selama kau di sini Ingin ku ungkapkan kata tapi bahkan puisi tak bisa memuat bila harus, kau adalah hidup, pengubah, makna, serta cinta Pekanbaru, 21 Januari 2017